Karbon murni (tanpa unsur tambahan seperti oksigen dan lain-lain) memiliki bentuk padat yang dapat dibedakan menjadi dua tipe atau fase karbon. Fase karbon pertama adalah grafit dimana atom-atom karbon terletak berurutan membentuk suatu lembaran tipis (biasanya digunakan sebagai bahan baku pensil). Fase karbon kedua tersusun dari kisi-kisi karbon kaku yang merupakan unsur pembentuk berlian.
Q-carbo
Jay Narayan, salah satu penulis makalah tentang Q-carbon, mengatakan
bahwa dia dan timnya telah menciptakan fase karbon ketiga. Menurutnya,
fase karbon ketiga hanya dapat ditemukan secara alami di inti beberapa
planet. Dengan kata lain, manusia tidak mungkin menemukan fase karbon
ketiga ini tanpa merekayasanya.
Tim peneliti menciptakan Q-carbon dengan cara meletakkan karbon amorf
pada sebuah lapisan dasar dari suatu zat keras (dapat berupa safir,
kaca, atau plastik) dan kemudian menembakkan laser pada unsur karbon
amorf tersebut.
Karbon amorf
Bagi para pembaca yang belum mengetahui apakah karbon amorf itu,
karbon amorf adalah salah satu alotrop karbon. Alotrop karbon adalah
konfigurasi tertentu dari molekul karbon. Di bumi, terdapat tiga alotrop
karbon yang ditemukan berlimpah; grafit, berlian, dan karbon amorf.
Setiap alotrop terbentuk pada kondisi yang berbeda. Misal, grafit
terbentuk pada kondisi tekanan normal, sedangkan berlian terbentuk pada
kondisi tekanan tinggi. Karbon amorf adalah alotrop non-kristal dan
dapat kita temukan pada arang dan jelaga.
Hasil eksperimen
Kembali pada eksperimen penyinaran laser di atas, sinar laser yang
mengenai karbon amorf merubah karbon amorf menjadi suatu struktur
kristal padat. Struktur kristal padat inilah yang dinamakan dengan
Q-carbon. Para ilmuwan mampu membuat struktur kristal Q-carbon dengan
ketebalan 40 hingga 500 nanometer. Struktur kristal baru ini bersifat
ferromagnetic atau sangat dipengaruhi medan magnet. Struktur Q-carbon
dapat menyala ketika terekspos medan listrik. Melalui uji kekerasan,
Q-carbon terbukti memiliki kekerasan yang jauh melebihi berlian. Ini
adalah penemuan baru yang sangat berguna untuk berbagai aspek, salah
satunya adalah pertambangan. Kita tahu bahwa pada beberapa kasus, mata
bor berlian tidak mampu memecahkan batuan tertentu dan mungkin aplikasi
Q-carbon pada dunia tambang mampu mengatasi masalah-masalah itu.
Post a Comment